Kegiatan Dauroh Al-Qur’an dibuka pada senin 27 Maret 2023 di Aula FITK yang di hadiri oleh Wadek II Dr. Lian G. Gotaya M.Pd dan Wadek III Dr. Damhuri, M.Ag serta dosen-dosen Pendidikan Bahasa Arab. Kegiatan Dauroh Al-Qur’an merupakan kegiatan rutin yang dilaksnakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang dalam pelaksanaanya bekerja sama dengan HMJ Pendidkan Bahasa Arab dalam mensuskeskan kegiatan tersebut. Kegiatan Daurah Al-Qur’an diwajibkan kepada seluruh mahasiwa PBA semester 2 dan dibuka untuk umum se-IAIN Sultan amai Gorontalo yang dilaksanakan selama sepekan ( 27 Maret-2 April 2023) dengan target hafalan 2 Juz dalam sepekan yakni Juz 30 dan 1 Juz pilihan yang ada didalam Al-Qur’an.
Abdul Latif Usman selaku ketua panitia dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak prodi yang telah mengsuport kegiatan ini dan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia dan peserta yang telah berpartisipasi dan bekerja sama untuk lancarnya kegiatan Dauroh Al-Qur’an Tahun ini.
Ketua HMJ Sarwansyah Massi menyatakan bahwa “Diadakan dauroh ini sebagai salah satu ajang silaturahim dan juga sebagai wasilah dalam menghafal Al-Qur’an karena diakhir studi akan ada tagihan hafalan juz 30 khusunya mahasiswa PBA”. Ucap Sarwansayah.
Pada kesempatan yang sama Dr. Ratni Bt. Hj. Bahri, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan menuturkan pula“Peserta Daurah Al-Qur’an tahun 2023 berjumlah 41 orang dan kegiatan ini murni dilakasanan oleh pengurus HMJ PBA, Semoga kegiatan ini membawa manfaat untuk kita semua”. Tutur Kajur PBA.
Sambutan terakhir sekaligus membuka kegiatan Dauroh Al-Quran secara resmi Wakil dekan III FITK Dr. Damhuri, M.Ag menuturkan, “Kegiatan ini bukan hanya sebagai kegiatan rutinitas saja tetapi menjadi kegiatan yang dapat menambah target hafalan dan bukan hanya sekedar mendapat piagam dan piala pula.” selain itu beliau mengatakan bahwa dengan dilaksanakan Dauroh Al-Qur’an sangatlah membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan kewajiban hafalan juz 30 di lingkungan Fakultas Ilmu dan Tarbiyah Keguruan (FITK) bukan hanya di Jurusan PBA saja. Walaupun kewajiban hafalan Juz 30 tidak tercantum pada kurikulum namun terdapat di buku bimbingan PA (penasehat akademik). Harapan kami kepada senator mahasiswa FITK agar program ini dapat menjadi panutan bagi mahasiswa lain untuk mengahafal juz 30 dan berharap seluruh pengurus Ormawa FITK semakin kreatif saling mendudukung, mengsuport untuk memajukan kegiatan Prodi yang berada di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Sambutan Wakil Dekan FITK Dr. Damhuri, M. Ag
Hal yang berbeda pada kegiatan pembukaan Dauroh Al-Qur’an tahun ini adalah dirangkaikan dengan kegiatan Rekognisi Jurusan Pnedidkan Bahasa Arab dengan tema Keutamaan membaca Al-Qur’an dan motivasi mengahafal Al-Qur’an, tujuan daripada Rekognisi adalah untuk memberi bekal ilmu kepada peserta penghafal Al-Qur’an agar lebih semangat dan ikhlas dalam menghafal.
HMJ PBA menghadirkan pemateri hebat dan sangat luar biasa Dr. Hairuddin, Lc. M.Pd.I yang juga merupakan salah satu dosen PBA dan sekarang menjabat sebagai Ketua Jurusan PBA Program Pascasarjana dengan dimoderatori oleh Fazrurrahman Mokoagow selaku Ketua Umum FLPBA. Pada penyampaian materi Hairuddin mengatakan, “Duduknya saya disini semoga dapat memberikan pengaruh kepada mahasiswa untuk giat menghafal Al-Qur’an, harapannya kegiatan Dauroh Al-Qur’an ini bukan hanya sebatas ceremonial saja yang dilaksanakan setiap tahunnya tapi tidak ada impilikasinya bagi kalian. Hafalan yang baik harus sejalan pula dengan amal yang baik”. Tutup Kajur PBA Pascasarjana.
Pemateri Dauroh Al-Qur’an Dr. Hairuddin, Lc.,M.Pd.I
Lebih jauh Hairuddin menjelaskan bahwa “Al-Qur’an di turunkan untuk diamalkan bukan untuk dipamerkan, Al-Qur’an diturunkan dari zat yang mulia kemudian diturunkan kepada malaikat yang paling mulia lalu diturunkan kepada manusia yang paling mulia yakni Nabi Muhammad SAW dan diturunkan pada malam yang paling mulia yakni malam Lailatul Qadar maka jika ingin mendapat kemuliaan hendaklah bersahabat dengan Al-Qur’an. Salah satu keutamaan Al-Qur’an seperti jual beli yang tidak akan merugi, sebab telah dijelaskan dalam hadis Nabi bahwasanya Orang yang mahir membaca Al-Quran akan bersama dengan kelompok malaikat sedangkan yg terbata bata bisa mendapat 2 pahala, satu pahala karena dia ikhlas membaca dan satu pahalanya lagi karena dia bersusah-susah. dalam hadis pun dikatakan Sebaik baik diantara kalian orang yg mempelajari Al-Quran dan yang mengajarkanya.”
Salah satu kunci memudahkan kita untuk mengahafal Al-Qur’an adalah harus fasih membacanya seperti yang terdapat pada Qs. Az-Zumar. Pada akhir materi ditutup dengan memberikan beberapa tips dan trik dalam menghafal yakni pertama membatasi kadar hafalan menyesuaikan dengan kemampuan, kedua memperbanyak mengulang hafalan, ketiga bersenandung dengan Al-Qur’an, keempat memperbanyak istigfar.
Suka duka bagi para penghafal Alqur’an adalah lupa atau hilangnya hafalan maka tidak perlu sedih, mengahafal Al-Qur’an seperti membuka jalan baru, banyak duri, batu, tetapi jika sudah diulangi terasa lebih mudah, ada dua waktu yang tepat meghafal Al-Qur’an yakni setelah Magrib karena waktu ini diapit dua waktu sehingga akan terpacu untuk menghafal, dan diwaktu subuh pikiran masih segar sehingga menghafal terasa lebih mudah. Ujar Hairuddin dalam akhir materinya.
Kegiatan pun diakhiri dengan penyampaian kesimpulan oleh moderator bahwa “pentingnya kegiatan Dauroh ini selain mendapat pahala menghafal Al-Qur’an juga dapat membantu kita pada proses perkuliahan nantinya.”
Penulis : Sintia S. Noho
Editor : Ria Syarifah